(Tugas) Menggali Potensi Diri


Hai, sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Abdul Khobir Fauzi dari kelas 4IA11. Biasa dipanggil “Abay”, “Khobir”, “Fauzi”, dan lain-lain. Berhubung saya mendapatkan tugas untuk menulis sesuatu dengan tema “Menggali Potensi Diri”, jadi saya akan meberikan sedikit (atau mungkin banyak) pengalaman bagaimana saya mendapatkan passion dalam bidang yang saya inginkan. 

Kalau bicara soal passion, sejujurnya saya memiliki cukup banyak passion. Saya suka dengan musik. Karena kebetulan ayah saya dulunya seorang pemusik, mungkin darah musiknya juga menurun pada saya hahaha… Saya sangat suka bermain alat musik, terutama alat musik bersenar seperti gitar, gitar bass, biola, dan lainnya. Saya juga suka membuat lagu loh! Kalau penasaran, bisa lihat di akun Soundcloud saya (walaupun tidak terlalu banyak).

Selain musik, saya juga sempat memiliki hobi menggambar sejak kecil. Dulu saya sering sekali membuat komik kecil di sekolah dan membaginya ke teman-teman. Sempat saya punya keinginan untuk menjadi illustrator, tapi sayangnya semakin hari hobi menggambar saya itu semakin berkurang dan akhirnya sudah tidak saya tekuni lagi. Walaupun begitu, bukan berarti saya tidak lagi senang menggambar. Pada akhirnya saya lebih suka dengan editing foto dan video seperti menggunakan aplikasi Photoshop untuk membuat wallpaper, banner, dan lainnya. Terkadang saya juga dapat orderan dari hobi saya ini hahaha…

Hobi lainnya yang tidak bisa saya lewatkan sampai sekarang, yaitu bermain game. Ya jujur saja, ketika banyak orang yang masih berpandangan negatif soal bermain game, justru faktor utama yang membawa saya masuk ke jurusan Teknik Informatika ini adalah dari game itu sendiri. Apa alasannya? Saya ingin menjadi seorang Game Developer, lebih tepatnya sebagai Game Programmer. Sampai sekarang saya sudah memiliki cukup banyak portofolio aplikasi game maupun aplikasi lainnya. Dari sinilah saya menyadari, bahwa membuat game adalah passion saya yang sebenarnya. 

Sedikit cerita, sebelumnya saya bersekolah di SMK jurusan Teknik Komputer dan Jaringan. Dari nama jurusannya pun sudah ketahuan kalau jurusan itu fokus ke bagian jaringan. Tidak ada niatan saya untuk mempelajari programming saat itu sampai akhirnya saya mendapat tugas untuk membuat Web dari guru. Dan tahukah kalian? Hanya saya yang benar-benar mengerti dengan cepat cara membuat website dari benar-benar nol! (sombong dikit). Tapi bahkan saat itu saya masih belum terlalu berpikir untuk mendalami bahasa pemrograman. Sampai akhirnya sudah di tahun terakhir sebelum kelulusan, saya benar-benar berpikir keras ingin menjadi apa di masa depan. 

Kembali ke paragraf-paragraf sebelumnya, saya ingin terjun ke dunia musik. Saya sempat menawarkan diri untuk membuat BGM (Background Music) untuk game yang ingin saya buat bersama teman-teman grup Facebook saya, tapi entah kenapa saya kurang yakin dengan kemampuan saya dan akhirnya proyek itu batal. Lalu terpikir lagi untuk menjadi seorang illustrator. Sayangnya, teknik menggambar saya tidak berkembang cukup banyak dan ditambah lagi mood saya yang selalu goyah saat menggambar. Keingininan untuk meningkatkan kemampuan menggambar juga tidak sebesar yang saya harapkan. Menyadari akan ketidakyakinan saya dengan dua hobi tersebut, akhirnya saya terpikir untuk menjadi seorang programmer karena kecintaan saya terhadap game. 

Saya hampir menyingkirkan keinginan tersebut karena teman-teman saya selalu berpikir kalau mempelajari bahasa pemrograman itu sangat sulit. Saat itu saya coba tantang diri sendiri dengan mulai mempelajari bahasa C++ karena kebetulan saya sedang mendalami salah satu software game engine yang memang bahasa dasarnya adalah C++. Beberapa hari mencoba, saya kaget ternyata programming itu cukup “nagih”. Semakin lama, semakin banyak hal yang ingin saya buat, semakin ingin mencoba, semakin ingin mencari tahu, semakin bertambah banyak rasa penasaran saya. Ketika orang lain lebih suka mencari hal yang mudah, justru saya lebih suka mencari hal yang sulit karena rasa puasnya akan jauh berbeda. Dan rasa puas itu akhirnya saya rasakan setelah beberapa minggu sebelum kelulusan, saya berhasil membuat satu game yang cukup simpel dan saya beri nama 2hand. Semenjak itu saya semakin percaya diri bahwa potensi saya yang sebenarnya adalah pada bidang Game Development, terutama soal programming. 

Yah, mungkin tidak banyak orang yang seberuntung saya, yang sudah mendapatkan potensi diri lebih awal. Banyak teman saya yang saat akhir SMA masih tidak tau hidupnya mau kearah mana, ingin jadi apa, bekerja jadi apa, apa yang ingin mereka wujudkan di masa depan. Tidak jarang juga untuk mahasiswa yang sedang kuliah dan sudah semester akhir. Ada yang berpikir simpel dengan cukup mengikuti alur kehidupan seperti air yang mengalir dari hulu ke hilir. Tidak salah memang, tapi juga tidak ada salahnya untuk menggali potensi diri sedini mungkin dan menggunakannya di masa depan. Menurut saya, hal itu akan lebih membuat hidup lebih bermakna karena kita bisa hidup sesuai dengan apa yang benar-benar kita inginkan.

Untuk tips bagaimana cara menggali potensi diri, sebenarnya saya juga tidak cukup pintar dalam hal memberi tips. Untuk menggali potensi diri, coba kalian melakukan kilas balik dengan pengalaman hidup kalian sendiri. Apa yang sering kalian lakukan dulu? Apa hal yang dulu kalian senangi? Coba buat sebuah daftar hal-hal yang kalian senangi kemudian badingkan dengan kemampuan kita saat ini. Dulu suka main sepak bola? Mungkin kamu punya ketertarikan dengan sepak bola. Tapi saat ini saya jarang olahraga, gimana dong? Mungkin bisa jadi pelatih sepak bola. Tapi saat ini saya ga punya kemampuan untuk me-manage orang banyak, gimana dong? Mungkin bisa jadi reporter sepak bola di TV. Tapi saya ga punya kemampuan bicara di depan banyak orang, gimana dong? Buat portal website berita sepak bola. Tapi saya ga bakat menulis, gimana dong? Bayar orang lain buat bikin website dan nulis berita. Tapi saya ga punya duit, gimana dong? Kerja lah. Tapi saya ga punya pekerjaan, gimana dong? Skip. Ganti ke hal-hal lainnya yang kalian suka. Jika sampai semua hal-hal yang kalian senangi tidak sebanding dengan kemampuan kita sekarang, masih ada dua pilihan : Latih potensi kalian dari sekarang atau menyerah. Usaha tidak akan membohongi hasilnya. Tidak ada kata terlambat untuk mencoba dan berlatih selama kalian tetap konsisten dengan tujuan. Jika kalian tetap merasa tidak bisa meneruskan potensi kalian, disitulah tips saya berakhir. Kembali ke pendapat teman saya sebelumnya, yaitu mengikuti alur kehidupan seperti air. Hal itu sama sekali tidak salah, itulah pilihan hidup. Saya tidak ingin memaksa seseorang untuk menggali potensi diri, tapi jika memang itu sudah pilihan kalian saya juga tidak bisa berbuat banyak. Atau mengikuti alur air ternyata adalah potensi diri kalian? Mungkin kalian cocok kerja di air. 

Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan. Apakah tulisan ini menggugah semangat kalian untuk menggali potensi diri? Atau justru sebaliknya dan berpikir menggali potensi itu suilt? Itu pilihan kalian. Saya berusaha memberikan pendapat, pengalaman, dan semangat saya sebisa mungkin, ditambah lagi ini adalah tugas kuliah yang wajib dikerjakan hahaha... 

Akhir kata, terima kasih sudah membaca. Semoga bermanfaat!

SHARE ON:



Legaiabay is a random people who loves playing video games so much and (maybe) an hardcore console gamer. Just writing what I like in good mood, except college work lol. Enjoy, nothing here will interest you :D

    Blogger Comment

0 komentar:

Post a Comment