(Review) Xenoblade Chronicles - Wii
(Review) Xenoblade Chronicles - Wii - Sekian lama tidak review game lagi, baru muncul mood lagi setelah main game ini. Sangat menarik untuk di-review karena saya sendiri sebelumnya benar-benar underestimate konsol Wii, ternyata justru saya menelan ludah saya sendiri lol. Saya menobatkan game ini sebagai Best Game in my entire life karena 98% aspek didalam game ini sangat saya sukai. Sebagus apa sih pandangan saya untuk game ini? Let's check this out!
- STORY
Ceritanya simpel, tapi penuh dengan major spoiler. Bahkan mungkin 2/3 cerita Xenoblade sangat berbahaya untuk diceritakan kepada orang-orang yang anti-spoiler lol. Keseluruhan cerita di game ini dititikberatkan pada salah satu pedang misterius bernama Monado. Sepanjang perjalanan kamu perlahan-lahan akan mengorek informasi tentang Bionis, Mechonis, bagaimana kehidupan di kedua robot raksasa ini bisa terjadi, kenapa Bionis dan Mechonis saling bertikai, dan pada akhirnya adalah yang paling menarik, Monado itu sendiri. Bahkan hanya dengan menjelaskan tentang Monado saja juga sudah menjelaskan keseluruhan mitologi dalam game ini.
Sudah saya bilang diatas, Xenoblade penuh dengan major spoiler, jadi saya tidak akan bercerita banyak soal ini. Kamu akan menemukan banyak sekali kejutan, plot twist, dan berbagai hal yang akan memutarbalik keadaan. Yang pasti, untuk cerita sangat menarik dan mengejutkan lol.
- GAMEPLAY
Kalau kamu suka memainkan game MMORPG pasti tidak akan asing dengan keseluruhan gameplay karena bisa dibilang 90% sangat mirip. Banyak yang bilang mirip dengan FFXII, tapi menurut saya cukup berbeda. Mungkin Xenoblade lebih cocok disebut sebagai Offline MMORPG.
Satu hal yang membuat saya sangat kagum. Dunia di game ini SANGAT LUAS! Ya, dunia di Xenoblade adalah dua robot raksasa dan kita berada didalamnya. Sempat meremehkan karena bayangan saya tidak akan seluas dunia GTA. Tapi setelah beberapa menit memulai game, saya speechless. Saya sempat mengerjakan beberapa side-quest yang salah satunya adalah mencari barang yang ada di ujung bukit. Dan ternyata dengan berlari saja... Jauh banget. Saya sempat post di FB saya "Anjir ini Colony 9 luas banget :v ", salah satu teman saya komen, "Baru Colony 9 bay". Iya, baru map pertama, dan setelah diterusin ke map selanjutnya... Buset, lebih luas dari Colony 9, dan seterusnya sampai saya speechless berulang-ulang lol, Saking luasnya terkadang saya sampai tersesat lol. Rasanya tidak cukup 10 menit hanya untuk berjalan menuju map selanjutnya. Ditambah lagi dengan musuh yang sebagian agresif, bisa setengah jam lebih lol. Banyak tempat-tempat tersembunyi yang biasanya berisi boss-boss dengan level besar atau mini-boss yang drop item-nya bagus. Untungnya terbantu dengan adanya checkpoint, dengan cukup membuka map dan memilih checkpoint yang sudah ditelusuri, kamu dengan mudah bisa teleport ke checkpoint tersebut. Sangat menghemat waktu, DAN SAYA BARU TAHU ITU SETELAH MID-GAME! Kampret :v. Sedikit bocoran, kamu akan menjelajah keseluruhan badan Bionis dan Mechonis. Setelah saya berhasil menyeberang ke Mechonis dan melihat Bionis dari jauh, saya sempat bilang "Gue udah lewatin semua tempat di Bionis, dan sekarang diliat dari jauh cuma keliatan kayak robot biasa.". Menjelajah keseluruhan map dan menemukan sesuatu yang unik adalah hal yang paling menarik di game ini menurut saya.
Selain dunianya yang sangat luas, quest-nya juga cukup banyak. Terutama untuk side-quest yang sangat banyak dan tersebar di berbagai sisi dunia. Salah satu side-quest yang menarik adalah quest Rebuilding Colony 6. Kamu bisa membantu untuk membangun kembali Colony 6 yang sudah hancur lebur akibat serangan dari para Mechon. Mulai dari tanah yang lapang, menjadi sebuah perkotaan yang modern hanya dengan mencari item tertentu dan secercah uang. Sayang kebanyakan quest hanya memberikan reward berupa uang, hanya sedikit quest yang memberikan EXP padahal itu yang lebih diperlukan lol. Menjual item drop dari musuh justru jauh lebih menguntungkan daripada bayaran quest.
Tiap playable character juga sangat unik dan sangat jelas perannya. Misal Shulk yang memang dikhususkan untuk melawan Mechon dan ancaman skill musuh berbahaya di mid/end game (ini juga salah satu spoiler lol), Reyn dengan HP dan DEF besar sebagai tanker, Sherla yang fokus sebagai healer dan support, dan karakter unik lainnya. Bahkan saya sampai benar-benar bingung memilih komposisi party saya sendiri lol. Pada akhirnya saya memfokuskan pada Shulk, Riki, dan Dunban. Ada beberapa susunan party alternatif lain, tapi hanya untuk keadaan tertentu :
- Main party : Dunban - Shulk - Riki
- DPS focus : Melia - Dunban - Riki
- AoE focus : Seven - Melia - Riki
- Support-plus : Dunban - Shulk - Sherla
Sayang kita hanya bisa mengendalikan satu karakter, sedangkan sisanya oleh AI. Tapi jangan salah, AI disini cukup pintar. Kamu tidak perlu khawatir healer-nya telat healing, atau debuff Topple yang biasanya butuh kombinasi skill dari karakter yang berbeda. Intinya, AI mengerti kapan harus menggunakan skill tertentu. Kecuali Melia, pastikan dia selalu dibawah kendali player, karena dia satu-satunya karakter yang AI nya tidak memuaskan.
Kalau saya dipaksa memilih satu karakter paling kuat, saya memilih Dunban. Dia multi-purpose : DPS, tanker, debuffer, dan buffer. Dengan satu syarat, AGI-nya harus sangat besar dan beberapa skillnya harus terbuka lebih dahulu. Kemampuan terbaiknya muncul saat Dunban telanjang (baca : tidak menggunakan armor) lol. Tidak sepenuhnya telanjang sih, ada beberapa armor yang secara fisik tidak memakaikan armor sama sekali seperti Sleek Oil. Iya, cukup dengan balsem saja bisa menambah AGI cukup besar lol. Kalau kamu lihat susunan diatas ada yang bernama Seven. Itu juga termasuk major spoiler lol Saya baru sadar setelah membaca banyak faqs nama Seven itu untuk menghindari spoiler. Siapa sih Seven? Cari aja sendiri :p
Sebenarnya banyak hal yang menarik hanya dari segi gameplay saja, yang sudah saya tuliskan diatas hanya yang paling menarik dan membuat saya takjub lol. Fitur-fitur lain seperti Affinity juga sebenarnya cukup menarik, hanya saja saya tidak terlalu mengikuti jadi tidak bisa komentar banyak. Melawan boss yang tidak sengaja ditemui di jalan, bentuk armor yang beberapa terlihat aneh, pemandangannya yang indah, dan masih banyak lagi.
- GRAFIK
Mungkin jika dibanding dengan game lain pada masanya, bisa dibilang lumayan bagus. Saya bukanlah gamer pada era tersebut, karena setelah era Playstation 1 saya sudah tidak membeli konsol baru lagi (kecuali PSP). Saya tidak ahli dalam grafik karena bukan itu yang saya cari dalam sebuah game, tapi apa yang saya dapat di game ini adalah panorama pada setiap map yang memberikan kesan tersendiri dan beberapa sangatlah indah. Contohnya seperti air terjun yang ada di Makna Forest. Sangat besar seperti Niagara Falls, ditambah efek cahaya seperti kunang-kunang, pelangi, dan cahaya saat sunset menambah kesan yang sangat indah. Rasanya ini game cocok buat pencinta alam (?) atau yang suka fotografi mungkin? lol. Saya juga cukup sering screenshot di beberapa tempat yang menurut saya menarik.
Beberapa website game review lain bilang kalau grafik di game ini tergolong average, karena Wii rilis pada waktu yang tidak jauh dari PS3, dan kalau dibandingkan jelas sangat berbeda. Itulah salah satu yang membuat saya meng-underestimate konsol Wii yang ternyata untuk game top tier-nya justru sangat bagus.
- MUSIK DAN SUARA
Inilah inti ketertarikan saya pada Xenoblade pertama kali. Pada awalnya saya mendengar game ini dari rekomen teman saya di FB karena sebelumnya saya sempat memainkan The Last Story. Tidak terlalu lama, tiba-tiba akun FB Yasunori Mitsuda memposting video band yang membawakan salah satu OST Xenoblade, Gaur Plains. Saya coba dengarkan, dan otomatis saya langsung suka dan sempat bikin saya merinding. Penasaran, saya coba cari gameplay-nya, lumayan menarik. Dari situlah saya coba main Xenoblade, dan akhirnya The Last Story disingkirkan dulu lol.
Saya kaget, karena beberapa komposer yang terlibat adalah favorit saya seperti Yasunori Mitsuda sendiri dan Yoko Shimomura! Jelas otomatis saya langsung tertarik. Saya juga sempat mendengarkan beberapa OST-nya, saya cukup terkejut karena musik Gaur Plains ternyata buatan komposer yang belum saya kenal, yaitu ACE+. Awal kira itu adalah buatan Mitsuda-san karena ciri khas suaranya tidak jauh berbeda. Kelewat penasaran, saya download album OST Xenoblade, alhasil keseluruhan OST-nya adalah buatan Yoko Shimomuran dan ACE+, dan Mitsuda-san hanya terlibat dalam 1 lagu saja. Cukup kecewa, tapi kualitas musik keseluruhan sangat luar biasa. Battle Song buatan Shimomura-san bahkan sangat khas, dan langsung saya bandingkan dengan Battle Song di Kingdom Hearts lol. Boss Battle juga sangat membangkitkan semangat dengan genre rock yang cukup keras tapi sangat eargasm.
Soal dub, saya lebih prefer ke dub Jepang karena jauh lebih baik dibanding dub Inggrisnya. Entah yang saya selalu kecewakan dengan dub Inggris adalah kurang bersemangat, misal saat teriak atau saat momen tertentu. Terdengar seperti masih menahan diri, sedangkan dub Jepang terdengar lebih terbuka dan sisi emosionalnya sampai ke hati saya walaupun saya tidak mengerti sepenuhnya (ada subtitle-nya sih, walaupun kadang agak misleading). Aksen English British juga agak sedikit mengganggu karena setting-nya menurut saya kurang cocok.
Tetap, sisi musik merupakan yang sangat menonjol menurut saya.
- KESIMPULAN
Suka game RPG? Suka game open-world dan kebebasan untuk berjelajah? Xenoblade Chronicles sangat cocok buat kamu. Beberapa gamer menyandingkan game ini dengan FFXII. Saya sudah menamatkan FFXII, dan saya lebih menyukai Xenoblade karena ceritanya jauh lebih menarik. Butuh sekitar 60 jam hanya untuk menyelesaikan cerita, cukup lama jika dibanding dengan pengalaman saya selama ini memainkan game RPG. Kalau masih mau lebih dieksplor, ratusan jam pun tidak akan terasa. Jika mau benar-benar serius menyelesaikan segala hal di game ini, mungkin lebih enak memulai dari New Game + setelah tamat sekali. Level, beberapa item dan equipment, skill, dan lain-lain akan tetap terbawa, kecuali side-quest yang belum terselesaikan. Ditambah Monado baru yang lebih kuat dan bisa digunakan di awal cerita akan membuat petualangan lebih mudah.
Terakhir kali saya mindblowed adalah saat memainkan Star Ocean 3 beberapa bulan lalu, dan saat itu mood saya sedang jelek untuk menulis review lol. Mungkin lain waktu. Banyak hal yang memorable yang membuat saya menobatkan Xenoblade Chronicles sebagai The Best Game in my entire life lol. Entah game lain apa lagi yang membuat saya minblowed. Jadi tunggu review saya selanjutnya. Yay~
Bagi link donlot bang
ReplyDeletedi nicoblog ada
Delete